PERSEPSI REMAJA KOMUNITAS ARMY SURABAYA TERHADAP PROGRAM SIARAN MUSIK CAMPURSARI DI MEDIA SOSIAL

  • Rahmatus Sa'diyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bhayangkara Surabaya
  • Rini Ganefewati Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bhayangkara Surabaya
  • Ita Nurlita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bhayangkara Surabaya
Keywords: Media Sosial, Musik Campursari, Budaya K-Pop

Abstract

Di era globalisasi, media sosial sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Selain itu, media
sosial juga dijadikan media perantara untuk menyebarluaskan budaya-budaya dari berbagai negara.
Sebagaimana budaya K-Pop yang masuk ke Indonesia. Masuknya budaya luar, membuat budaya asli
Indonesia seperti musik campursari kurang diminati. Metode penelitian ini merupakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mewawancarai 10 orang remaja dalam komunitas army
Surabaya dengan rentang usia 18 hingga 21 Tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi remaja dalam komunitas army Surabaya terhadap program siaran musik
campursari di media sosial. Dari data yang diperoleh, para remaja mempersepsikan bahwa musik
campursari cukup nyaman untuk di dengarkan. Namun, para remaja juga cenderung beranggapan
bahwa musik campursari adalah musik yang kuno karena sering dibawakan oleh orang yang sudah
berumur. Selain itu para remaja juga mengidentikkan Didi Kempot sebagai sosok penyanyi
campursari.

Published
2021-12-30
Section
Articles