KAMPANYE SOSIAL BERBASIS NILAI BUDAYA LOKAL GUNA MEMASYARAKATKAN PANGAN LOKAL DI SURABAYA

  • Tira Fitriawardhani Universitas Bhayangkara Surabaya
Keywords: Kampanye sosial, nilai budaya lokal, pangan lokal

Abstract

Masalah pangan saat ini merupakan salah satu masalah serius baik secara nasional, regional maupun global. Pemerintah selama ini telah memberikan himbauan agar pola konsumsi pangan lokal pengganti beras lebih ditingkatkan, sebab banyak sekali alternatif pilihan makanan pokok pengganti beras yang mengandung karbohidrat seperti singkong, ubi, ketela, jagung, sagu, gandum, kentang, jagung, dan talas. Namun, untuk melaksanakan tugas itu agaknya sulit. karena, di dalam masyarakat muncul resistensi bahwa selain beras adalah makanan yang terkesan kurang bergengsi dan ciri makanan menengah ke bawah. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal mereka.
Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk memasyarakatkan pangan lokal sebagai pengganti makanan pokok, dalam bentuk kampanye sosial yang berbasis nilai budaya lokal.Hal ini sebenarnya sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Bambang Hendro Sunarminto, bahwa nilai lokal dalam menyikapi alam, menyebabkan sumberdaya pangan lokal (tradisional) dapat diberdayakan secara arif, sehingga masalah kekurangan pangan dapat terhindari. Dalam penelitian ini pada telah teridentifikasi telah terinventarisasi pangan lokal dan model kampanye sosial yang sudah dilakukan selama ini serta telah terdiskripsikan pengembangan model kampanye sosial.
Untuk selanjutnya akan dibuat pedoman dasar guna mensosialisasikan, memimplementasikan serta monitoring dan evaluasi pengembangan model kampanye sosial yang telah baku serta melakukan uji coba model kampanye sosial berbasis nilai budaya lokal di beberapa kota di Jawa Timur. Melalui pendekatan diskriptif kwalitatif dan dengan menggunakan tehnik sampling purposive serta analisa data interaktif maka akan dapat menjawab tujuan dari penelitian ini.

Published
2019-03-13
Section
Articles